Connect with us

Lampung Tengah

Mahasiswa KKN STISIPOL Dharma Wacana Gelar Lokakarya GISA

Avatar

Published

on

Lampung Tengah : Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Dharma Wacana Metro, Lampung tahun 2018 mengadakan lokakarya sosialisasi Gerakan Indonesia Sadar Adminduk atau GISA. Kegiatan berlangsung di aula Balai Kampung Astomulyo, Jum’at (03/08/2018).

Kegiatan tersebut menurut Koordinator Desa (Kordes) Mahasiswa KKN di Kampung Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, Firman Hakiki merupakan upaya membantu memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan informasi secara utuh terkait pentingnya arti adminstrasi kependudukan, dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan melalui GISA.

Pada sambutannya, Firman mengatakan, “Gerakan Indonesia Sadar Adminduk atau disingkat GISA adalah sebuah gerakan untuk membangun ekosistem pemerintahan yang sadar akan pentingnya administrasi kependudukan,” ujarnya.

Kesadaran tersebut ungkapnya, ditunjukkan dengan 4 hal, yakni kesadaran akan pentingnya dokumen kependudukan, pentingnya pemanfaatan data kependudukan, pentingnya pemutakhiran data kependudukan, dan pentingnya pelayanan administrasi kependudukan yang membahagiakan rakyat.

“Kami ingin agar masyarakat Kampung Astomulyo secara menyeluruh sudah memiliki data kependudukan yang valid dan tidak lagi mengalami kesulitan ketika mengurus kepentingan sosial lainnya, untuk itu kami pilih tema ini (Gerakan Indonesia Sadar Adminduk),” jelas Firman.

Program GISA lanjutnya, diharapkan terwujudnya Indonesia yang sadar administrasi Kependudukan, sehingga terwujud tertib administrasi kependudukan sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

“Esensi hukum Administrasi Kependudukan itu sendiri, merupakan pengakuan negara terhadap status pribadi dan status hukum penduduk yang pelaksanaannya didasarkan pada hukum positif Indonesia,” paparnya.

Pada kesempatan itu juga ia menyampaikan dihadapan peserta lokakarya, agar keberadaan mereka di kampung Astomulyo bisa memberikan sesuatu yang positif.

“Kami berharap keberadaan kami di kampung Astomulyo ini dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat yang merupakan implementasi ilmu yang kami terima di bangku kuliah,” tegasnya.

Hadir pada acara tersebut Sekretaris Disdukcapil Kabupaten Lampung Tengah, Suhaini, Kabid Pelayanan Pendaftaran Adminduk Disdukcapil Kabupaten Lampung Tengah, Yudairi Hasan, mereka berdua juga sebagai narasumber lokakarya, Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Punggur, Rumini, Kepala Kampung Astomulyo, Sri Widayat, Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa KKN Drs. Agus Budiharto, M. AP dan para peserta yang berasal dari seluruh Perangkat Kampung Astomulyo, masing-masing 34 Ketua RT, 10 Kepala Dusun, 20 Anggota Linmas dan mahasiswa seluruh Mahasiwsa STISIPOL Dharma Wacana Metro yang sedang menjalani KKN.

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Lampung Tengah

Masyarakat korban lahan sawit terbakar di kecamatan Anaktuha, Kembali menyambangi Polres Lampung Tengah.

Redaksi LT

Published

on

LAMPUNG TENGAH—-Korban kebakaran lahan sawit terbakar di Kampung Negara Aji Tua, Kecamatan Anaktuha kembali mendatangi dan mempertanyakan tindak lanjut proses penyelidikan perkara yang dilaporkan atas dugaan kebakaran lahan yang disebabkan oleh perusahaan PT BSA.

Diketahui sebelumnya sejumlah warga dari Kampung Negara Aji Tua dan Bumi Aji melaporkan PT BSA pada bulan lalu terkait dugaan penyebab kebakaran belasan Hektare lahan sawit.

Namun sampai saat ini, hampir dua bulan sejak awal laporan, perkara tersebut belum ada kepastian dan masih menunggu penyelidikan serta hasil laboratorium yang telah di lakukan Polres Lampung Tengah, yang telah menerjunkan Puslabfor dari Polda Sumatera Selatan.

“Ya kita hari minta SP2HP dan kejelasan dari pihak kepolisian terkait tindak lanjutnya dari kejadian kebakaran yang ada di kecamatan anak tua di Kampung Negara Ajitua kepada pihak Polres Lamteng,”kata Agam.

Dari keterangan Agam, tahapan saat ini polres Lampung Tengah masih menunggu hasil Laboratorium Forensik dari Polda Sumatera Selatan.

“Hampir hampir 2 bulan kedepannya hasil penyelidikan ini kami tunggu, dan kami itu sudah melakukan pengaduan ke dinas lingkungan hidup juga terkait kebakaran lahan tersebut karena bukan hanya merugikan ekosistem dari fauna maupun flora tapi merugikan dari bentuk finansial,”ujarnya.

Sebagai supremasi Hukum di Lampung Tengah, Pihak Polres Lampung Tengah, diharapkan menegakkan hukum seadil-adilnya.

“Kenapa enggak ada tindak lanjutan yang lain gitu, ataupun ada itikad dari pihak kepolisian untuk mediasikan antara pihak perusahaan dan pihak masyarakat yang merasa dirugikan menjadi tersalurkan aspirasi mereka jadi perusahaan itu bisa mengakomodasi Apa keinginan dari masyarakat tersebut,”tutupnya.

Diketahui Polres Lampung Tengah, Pada tanggal 26 oktober lalu telah menurunkan Puslabfor dari Polda Sumatera Selatan ke lahan yang terbakar di Kampung Negara Aji Tua.

Continue Reading

Lampung Tengah

Kondisi Terkini Santri Yang Di Fitnah Mencuri Dan Dianiaya Warga, Keluarga Minta Polisi Cepat Tangkap Pelaku

Redaksi LT

Published

on

LAMPUNG TENGAH-Kondisi terkini korban penganiayaan dan tuduhan pencurian kepada santri yang dialami inisial TO (14) warga Endang Rejo, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah itu setelah mendapat perlakuan kekerasan dari sejumlah warga lantaran dituduh mencuri di warung Milik YL pada Rabu (09/08/2023) lalu.

Kini, TO (14) hanya tergolek lemah di ruang perawatan dengan kondisi semakin hari bertambah buruk. Keluarga mencoba sabar dan berharap pelaku cepat ditangkap polisi.

Orang tua korban HS (38) mengatakan, “Sudah kami laporkan kejadian ini ke polres Lampung Tengah, sementara masih menunggu informasi tindaklanjutnya. Bukti visum, Foto dan vidio kejadian sudah diserahkan kepada penyidik”. Untuk sementara kami menunggu beberapa hari ini jika ada informasi dari polres Lampung Tengah, jika belum ada perkembangan kami akan melapor Kepolda Lampung, terangnya Selasa (15/8/23).

Ibu korban HS (38) menyatakan harapannya, “Kami ini hanya minta Polisi Tangkap pelaku penganiyaan anak saya, tidak bisa saya bayangkan begitu sadis dan kejinya orang-orang yang memukulinya sampai luka dan babak belur. Dokter bilang pukulan di kepala akibat benda tumpul membuat anak saya sekarang sampai muntah darah, dimana hati nurani para pelaku”.

Sementara, kuasa hukum korban Chandra Guna, SH mengatakan, “Proses hukum sudah kita lakukan dengan melapor ke Polisi, sekarang masih menunggu. Kita tunggu penegak hukum bekerja, semoga pelakunya cepat terungkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku”.

Sebelumnya, diberitakan TO (14) bersama adik kandungnya DA (12) hendak membeli minuman diwarung sekitar pondok tempatnya menuntut ilmu. Namun tidak disangka, TO (14) diteriaki “MALING” oleh YL pemilik warung. Dengan cepat warga setempat berkumpul akibat teriakan tersebut, TO (14) bocah santri yang malang sempat menjadi bulan-bulanan beberapa warga. Santri TO (14) sudah mengatakan bahwa tidak melakukan pencurian, namun masih dipukuli oleh SO selaku orang tua pemilik warung.

Warga menjadi reda ketika aparat desa dan bhabinkamtibmas datang untuk meredam aksi kekerasan dan penganiayaan tersebut.

Santri TO (14) warga Kampung Simpang Agung Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah yang mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya, diantaranya luka di bagian pipi dalam sebelah kirinya pecah, luka lecet di kening atas sebelah kiri dan luka lecet disamping mata kiri, luka bengkak/benjol dibagian kepala bagian belakang sebelah kiri serta korban mengalami mual-mual dan pusing berikut tangan kanan lecet, serta tangan sebelah kiri bengkak.

Sampai berita ini dinaikan, Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Dwi Atma Yofi melalui pesan singkat, belum mengkonfirmasi perkembangan perkara tersebut.

Akibat luka-luka yang dialami dan keluhan yang semakin parah, korban harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Daerah Lampung Tengah dan saat ini korban juga mengalami trauma yang mendalam (**).

Continue Reading

Advetorial

Pekebun Sawit dan Kakao Lampung Tengah Silahturahmi Dengan Bupati Loekman Djoyosoemarto

Redaksi LT

Published

on

Lampung Tengah : Pekebun sawit dan kakao di Kabupaten Lampung Tengah menggelar silahturahmi dengan Bupati Loekman Djoyosoemarto di Omah BJW Bumimas, Selasa (05/11/2019).

Dalam pertemuan itu, Bupati Loekman meminta para pekebun kakao dan sawit yang akan menerima bantuan bibit, untuk memahami kontur wilayah yang tepat untuk ditanami komoditas itu.

“Saya ingatkan kepada pihak terkait yang akan menerima bantuan bibit kakao dan sawit, tanamlah bibit itu pada lokasi yang tepat. Kakao itu cocok di dataran tinggi. Sementara sawit itu cocok di wilayah yang airnya aman. Tidak bisa sampai kurang air kalau sawit itu,” jelas Bupati Loekman.

Dilanjutkan Bupati, perkebunan kakao dan sawit di Kabupaten Lampung Tengah sangat potensial untuk dikembangkan. Oleh karenanya, Loekman meminta pihak terkait dapat menjaga dan mempertahankan kedaulatan pangan sektor perkebunan itu.

“Mari kita bersama mewujudkan Lampung Tengah yang sejahtera, melalui gotong royong, kita akan mampu membawa kabupaten tercinta ini maju dan berkembang,” ajaknya.

Terpisah, Asisten Manajer Olam Cocoa Nikhil Kumar mengungkapkan, Lampung Tengah memiliki potensi luar biasa untuk tanaman kakao. Akan tetapi, dengan perubahan iklim yang terjadi beberapa bulan terakhir, pekebun kakao harus menanam dengan standar dan metode penanaman yang tepat.

“Kita mengimbau petani atau pekebun kakao di Lampung Tengah ini, untuk memulai menanam dengan cara tanam yang tepat, disesuaikan kontur tanah dan perubahan iklim yang terjadi di Indonesia beberapa bulan terakhir ini,” tandasnya. (ADV/Candra)

Continue Reading

Trending