Connect with us

Today NEWS

Bermasalah, Warga Tulangbawang Datangi Kantor Waskita

Avatar

Published

on

Tulangbawang : Puluhan warga beramai-ramai datangi kantor Waskita wilayah Tulangbawang terkait belum direalisasikannya tuntutan warga soal pembangunan jembatan dan sistem pengairan sawah milik warga.

Kedatangan warga Kampung Ujung Gunung, Wilayah Tulung Seribu Kecamatan Menggala Kabupaten Tulangbawang langsung disambut Humas PT. Waskita Karya kabupaten setempat. Selasa (14/08/2018 ).

Dalam mediasi yang digelar di ruang rapat PT. Waskita Karya, juru bicara warga Alian menegaskan, warga meminta kepada PT. Waskita Karya selaku pelaksana pembangunan jalan tol untuk segera merealisasikan tuntutan warga.

Sebab mereka menilai, perusahaan milik negara yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan jalan Tol Trans Sumatra terkesan setengah-setengah bahkan ada indikasi tidak mau memenuhi tuntutan warga yang sebelumnya telah mengajukan gugatan.

Tak menemui penyelesaian, mediasi pun dilanjutkan ke lokasi pembangunan jalan Tol Sumatra yang berada di STS 47-48 Kampung Ujung Gunung Wilayah Tulung Seribu Tulangbawang.

Dalam mediasi di lokasi, Humas PT. Waskita Karya wilayah Tulangbawang Agung berjanji akan menyampaikan ke pimpinan perusahaan terkait apa keinginan warga terkait pembangunan jembatan dan pembuatan aliran air sungai untuk dialirkan ke sawah warga.

Untuk diketahui, warga menuntut PT. Waskita Karya lantaran timbunan tanah pembangunan jalan tol telah menutup sumber mata air yanh saat ini dijadikan warga untuk mengairi sawah warga.

Selain itu warga juga meminta kepada PT. Waskita Karya untuk bangun jembatan penghubung untuk aktivitas warga setempat, lantaran jalan utama menuju persawahan milik mereka tertutup timbunan tanah pembangunan jalan Tol Trans Sumatra.

Reporter : Arek
Editor : Putra

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Bandar Lampung

Ngeri Kali !!!…Lapor Bunda Eva, di Duga Dinas PU Bagi Bagi Proyek,”Ada Perusahaan Fiktif Pemenang Proyek Satu Miliar di Batu Putu.

Redaksi LT

Published

on

BANDAR LAMPUNG—Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana terus menggencarkan pembangunan di Kota Tapis Berseri.
Tujuannya agar Kota Bandar Lampung semakin modern,maju dan cantik. Kamis (07/12/2 2023.)

Namun fakta di lapangan berbanding terbalik,dan jauh dari kata modern,cantik dan maju,sampai saat masih saja ada pihak / oknum perusahaan yang nakal dan memanfaatkan kesempatan untuk meraup keuntungan pribadi dengan membuat alamat perusahaan fiktif atau kualitas bangunan tersebut tidak sesuai dengan Rab atau spek nya.

Berdasarkan penelusuran tim media,di lapangan alamat kantor perusahaan yang memenangkan tender proyek Penataan Taman Air Terjun Batu Putu tersebut adalah fiktif,, pemenang tender tersebut adalah Perusahaan Naufal Berkarya di Jalan Imam Bonjol, Gang M,Hasan, nomor 15/61.

Dan Saat tim media meninjau akitfitas lokasi Perusahaan,tak terlihat aktifitas kantor atau perusahaan pada umumnya,Bahkan Papan plang nama perusahaan pun tak terlihat di halaman rumah tersebut,Namun yang terlihat hanyalah seorang anak kecil yang sedang bermain sambil di temani seorang nenek nenek yang lagi santai di teras rumah nya.

Pemilik rumah mengakui bahwa tempatnya ini hanyalah rumah tinggal biasa bukan kantor perusahaan Naufal Berkarya.

“Iya ini cuma rumah tinggal bukan perusahaan, perusahaan itu ada di Pahoman,”kata pemilik rumah yang tidak ingin disebutkan namanya.

Perlu di ketahui Perusahaan dengan atas nama Naufal Bekarya tersebut memenangkan tender Pembangunan Penataan Taman Air Terjun Batu Putu dengan nilai pagu Rp 1 Miliar Rupiah.

Di lain tempat,pada saat tim media meninjau lokasi tempat di bangunya Tempat Taman Air Terjun Batu Putu,”wadidaw..tidak ada satu tangkai pun bunga atau taman seperti yang di yang ada di dalam nama proyek tersebut, bahkan yang ada hanya lahan parkir kosong,dan sebuah auning tempat berteduh,dan lebih hebat nya lagi salah satu dari lima orng pekerja yang berada di lokasi dan enggan di sebut nama nya mengatakan bahwa tidak ada taman di sini.

Yang ada ya cuma beginian,”ya biasa beginilah bang,bisa juga di katakan tempat mesum anak muda kalo malem, sambil meratakan tanah yang kata nya akan di cor,”Ungkap nya.

Perlu di ketahui juga,bahwa Pengerjaan proyek itu sendiri akan berakhir pada akhir Desember tahun 2023.tapi terlihat jelas bahwa semua itu tak ada pembuktian di lapangan,yang ada cuma jalan beraspal,portal dan lahan parkir,jauh di luar expektasi.

Saat tim media berusaha menelpon sekretaris PU Kota Bandar Lampung Muhaimin melalui telpon Whatsapp,guna meminta keterangan,namun tidak di tanggapi ,bahkan beberapa kali kami Wa pun tidak di balas.

Sama seperti sekretaris PU Kota Bandar Lampung, pemenang tender pun sulit di hubungi bahkan di wa sekalipun tidak di balas,padahal tim cuma meminta hak jawab kepada bang Naufal selaku pemenang tender melalui telpon Whatsapp tapi tidak ada tanggapan atau merespon dan seakan di cuekin. (Tim)

Continue Reading

Bandar Lampung

Seluruh Pendaki Gunung Marapi Yang Terdata Ditemukan

Redaksi LT

Published

on

Sumbar. Polisi menyatakan satu jenazah korban erupsi Gunung Marapi telah ditemukan pagi ini. Dengan demikian, berdasarkan data pendaki di Posko BKSDA yang berjumlah 75 orang, sudah ditemukan seluruhnya.

“Tadi pagi dapat informasi yang satu ini sudah menuju ke rumah sakit, jadi berdasarkan data sudah lengkap 75,” ungkap Kabid Humas Polda Sumatera Barat (Sumbar) Kombes. Pol. Dwi S, Rabu (6/12/2023).

Menurut Dwi, meski seluruh korban yang terdata sudah ditemukan, namun proses penyusuran masih akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi korban lain.

“Data yang kita dapat 75 itu dari pendaki melalui yang terdaftar di online. Dikhawatirkan, masih banyak pendaki lain yang tidak mendaftar melalui aplikasi,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, berdasarkan data dari posko pengaduan di rumah sakit hingga tadi malam, masih ada 30 keluarga yang belum terinfo keberadaan sanak saudaranya. Oleh karena itu, penyisiran hingga saat ini masih terus dilakukan.

“Berarti masih ada tujuh lagi yang harus dicari,” jelasnya.

Ditambahkan Dwi, saat ini situasi penyisiran di puncak Gunung Marapi memang terkendala cuaca. Kerap turunnya hujan membuat jalan pendakian menjadi licin.

Selain itu, kabut juga menjadi tantangan proses evakuasi. Bahkan, erupsi sendiri masih terus terjadi hingga saat ini.

“SDM daripada tim evakuasi ini memang tidak semua menguasai medan, jadi pada saat kegiatan evakuasi hari ketiga, kami mengikutsertakan masyarakat yang mengetahui situasi di sana,” ungkapnya.

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi sendiri, ujarnya, masih beraktivitas seperti biasa. Sebab, lokasi erupsi jauh dari pemukiman masyarakat.

Continue Reading

Today NEWS

Masyarakat Pesisir dan Nelayan Diimbau Waspadai Erupsi Gunung Anak Krakatau

Redaksi LT

Published

on

Serang. Polda Banten mengimbau masyarakat di pesisir untuk mewaspadai erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda. Hal itu sebagai antisipasi letusan gunung api tersebut.

Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto menjelaskan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberikan informasi mengenai aktivitas GAK. Erupsi GAK terjadi pada Selasa (5/12/23) pukul 04.38 WIB.

“Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 63 mm dan durasi sekitar 41 detik,” kata Didik, Rabu (6/12/23).

Erupsi yang terjadi kemarin itu, merupakan kedua kalinya. Sebelumnya GAK mengeluarkan abu vulkanik pertama pada Minggu (3/12/23) pukul 09.08 WIB. Informasi dari PVMBG menyebut, erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 72 milimeter dan durasi lebih kurang 34 detik.

Atas peristiwa itu, Polda Banten mengimbau nelayan dan warga pesisir tidak mendekati GAK atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.

“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga, kami mengimbau kepada warga di pesisir khususnya nelayan agar tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” ujar Didik.

Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi. Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.

Continue Reading

Trending