Connect with us

Apa Kabar Lampung

Gubernur Ridho Resmikan Lampung Elephant Park

Redaksi LT

Published

on

BANDAR LAMPUNG : Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo meresmikan Taman Bermain Anak Elephant Park, di Lampung Elephant Park, Enggal Saburai Pusat Kota Bandar Lampung, Minggu (17/2/2019) Sore. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti, dilanjutkan dengan pelepasan balon ke udara.

Gubernur Ridho didampingi sang istri, Yustin Ridho Ficardo dan juga ketiga putra putrinya.
Pada tahun lalu, tepat di bulan Februari 2018, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Elephant Park ini untuk tahap pertama telah diresmikan Gubernur Ridho.

Kini, pada bulan yang sama di tahun 2019, Taman Bermain Anak pun diresmikan.
Ada banyak fasilitas yang bisa dinikmati di Taman ini. Tidak hanya untuk kaula muda tetapi juga semua kalangan usia.

Fasilitas tersebut di antaranya Lapangan MuItifungsi (basket dan futsal), Lapangan Skateboard, Mushala, Air Mancur, Spot Foto Lukisan 3D, lampu bertuliskan Love dan lainnya.

Terkadang Lampung Elephant Park ini juga dijadikan tempat penyelenggaraan live musik yang bisa dinikmati oleh seluruh warga kota Bandar Lampung.

Elephant Park digagas Gubernur Ridho Ficardo pada tahun 2017 silam. Ridho berinisiatif merevitalisasi Lapangan Merah dan Pasar Seni Enggal yang merupakan lahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk dijadikan RTH yang diberi nama Lampung Elephant Park seluas 15 ribu meter persegi.

Ridho menyadari kawasan kota harus memiliki ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota dan tempat aktualisasi diri masyarakat. Saat itu, kondisi Kota Bandar Lampung belum memiliki RTH yang ditata dengan baik.

Lampung Elephant Park bertujuan untuk memberikan rasa nyaman untuk berkumpul bersama keluarga bagi masyarakat dengan berbagai kalangan usia di Bandar Lampung sebagai ibu kota Provinsi Lampung.

“Kita ketahui bahwa dari penilaian Indeks Kebahagiaan Provinsi Lampung yang diukur melalui kota Bandar Lampung ternyata cenderung kurang bahagia. Nyatanya variablenya adalah kurangnya ruang terbuka publik atau RTH untuk masyarakat Lampung khususnya kota Bandar Lampung,” ujar Ridho saat peresmian.

Ridho mengatakan sebenarnya bukan kewenangan Pemprov Lampung untuk menyediakan area RTH tersebut. Tetapi dengan bentuk kepedulian akan penilaian Indeks Kebahagian yang dinilai kurang, maka Gubernur Ridho menginisiasi pembangunan RTH tersebut.

“Sebenarnya bukan tugas dari Pemprov Lampung untuk menyediakan ini melainkan Kabupaten/Kota, tetapi tidak salah bila Pemprov Lampung membahagiakan warga masyarakat dengan menyediakan RTH ini dari aset Pemprov Lampung.

Kita memiliki lahan untuk memberikan manfaat baik pemerintah dan juga masyarakat baik langsung maupun tidak langsung,” katanya.

Ridho menyampaikan berangkat dari ide iseng namun untuk bermanfaat, nyatanya antusiasme masyarakat akan hadirnya Lampung Elephant Park sangat tinggi.

“Jadi sekalian saja kita teruskan pembangunannya, karena melihat masyarakat sangat haus akan RTH dan langsung direspon oleh Pemprov Lampung. Ketika Pemprov Lampung membuat suatu kebiajakan harapannya memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain menyiapkan kenyamanan di RTH, Ridho juga menuturkan area tersebut harus juga dilengkapi dengan fasilitas kesehatan.

“Kita juga harus bisa menjaga warga masyarakat seperti penyediaan layanan kesehatan disini. Untuk itu mari kita jaga sama-sama area ini,” ucapnya.

Tidak hanya itu, dari antusiasme masyarakat terhadap hadirnya RTH di Lampung Elephant Park, Ridho berkeinginan untuk mereplikasi juga ditempat umum lainnya.

“Kita tidak berhenti sampai di taman gajah ini saja tapi masih ada progres lebih lanjut. Taman-taman ruang terbuka publik juga kita akan bangun di halaman Museum Lampung, Perpustakaan Modern, PKOR Way Halim, dan juga Teropong Bintang/Lampung Astronomical Observatory (LAO). Kita akan lakukan modifikasi untuk masyarakat khususnya kota Bandar Lampung untuk bisa digunakan dengan kenyamanan bagi seluruh kalangan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung, Ali Subaidi mengatakan pembangunan Lampung Elephant Park ini sudah berjalan pada tahap ketiga.

“Tahap pertama telah dimulai pembangunan tahun 2017 dengan dibangun yakni taman terbuka, lapangan basket, skateboard, air mancur dan mushala yang mana pada tahun lalu telah diresmikan,” ujarnya.

Masih kata Ali, pada tahap kedua di tahun anggaran 2018, meliputi pembangunan yang saat ini akan diresmikan yakni area permainan anak-anak. “Lalu, di Lampung Elephant Park ini juga akan dibangun panggung terbuka dan untuk penjualan souvenir. Pada tahap ketiga pada tahun anggaran 2019 akan dilaksanakannya pembangunan area parkir, dan taman terbuka hijau,” katanya.

Pada acara peresmian Taman Bermain Anak tersebut, juga dilakukan pemberian hadiah oleh Yustin Ridho Ficardo kepada para pemenang lomba mewarnai taman kanak-kanak. (Humas Prov Lampung)

Apa Kabar Lampung

Tak Terima Gaji 4 Bulan, 232 Kepala Desa Temui Pj Bupati Lampura

Alex BW

Published

on

By

Lampung Utara :Belum cairnya alokasi Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2024 selama 4 bulan di Lampung Utara membuat 232 Kepala Desa galau

Hari ini, mereka pun langsung menyambangi Kantor Penjabat Bupati Lampung Utara, Aswarodi guna menyampaikan keluhan tentang penghasilan tetap (SILTAP) dari ADD yang tak kunjung cair.

” Kami mewakili kawan-kawan Kepala Desa dan perangkat datang dan diterima langsung oleh Pj bupati, Sekda dan plt. Kadis PMD, guna mempertanyakan hak kami selalu Kepala Desa dan perangkat selama 4 bulan yang belum terbayarkan,” Ujarnya, Jum’at (19/4/2024).

Menurut Rudi, ada 2 poin yang menjadi keluhan para Kepala Desa, diantaranya menuntut pencairan ADD tahun 2024 minimal 2 bulan serta memperhitungkan semuanya, bukan hanya SILTAP dan Tunjangan tapi juga dana Operasional dan semua kegiatan (RT,Kader,KPM) yg sumber dananya dari ADD. Kemudian, menuntut pencairan DBH tahun 2022 dan 2023.

Rudi mengatakan dengan tidak dicairkannya hak-hak Kades dan perangkat desa tersebut akan berimbas pada tersendatnya kegiatan kerja Pemerintah Desa.

” Kami berharap kepada PJ Bupati mohon perhatikan nasib kami, karna para perangkat kami sudah gali lobang tutup lobang untuk memenuhi kebutuhan hari raya dan kebutuhan sehari-hari,” Keluh Rudi.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas PMD Lampu Utara Habibi membenarkan perihal adanya audensi antara pengurus apdesi Lampung Utara bersama Pj. Bupati Lampung Utara, Aswarodi, di ruang kerjanya.

Habibi mengatakan bahwa apdes Lampung Utara mempertanyakan dana Alokasi Dana Desa TA 2024 yang belum terbayarkan selama 4 bulan. Ia menambahkan bahwa pemerintah tahun 2024 ini telah menyelesaikan Anggaran ADD tahun 2023 yang memang diselesaikan tahun 2024 ini. Sedangkan untuk TA 2024 pemerintah telah mengalokasikan pembayaran ADD hanya 1 bulan namun pengurus Apdesi meminta 2 bulan dicairkan.

” Pemerintah menawarkan 1 bulan untuk dibayarkan dana ADD karna keterbatasan anggaran, namun nanti jika sudah ada dana pasti pemkab akan membayar sesuai ketentuannya,” Kata Habibi.

” Pemerintah meminta waktu sampai dengan akhir bulan ini mudah-mudahan ada kabar baik bagi para Kepala Desa,” Imbuhnya.

Continue Reading

Apa Kabar Lampung

SILTAP Kades Belum Terbayarkan, Karzuli Ali Minta Pj Bupati Lampura Tunda Lelang Proyek

Alex BW

Published

on

By

Lampung Utara: Praktisi Hukum Karzuli Ali,SH mengkritisi kinerja Pemerintah Kabupaten Lampung Utata yang hingga kini belum mampu melunasi gaji atau penghasilan tetap (SILTAP) para Kepala Desa selama 4 bulan.

Hal ini diungkapkan Karzuli keoada awak media, Jum’at (19/4/2024). Menurutnya, tidak terbayarnya SILTAP para Kades selama kurang lebih 4 bulan, tentu menjadi beban utang Pemerintah dalam APBD Tahun 2024. Semestinya, Pemerintah terlebih dahulu memprioritaskan penyelesaian SILTAP Kades karena ini sudah mau memasuki triwulan kedua.

” Persoalan hak atau gaji Kepala Desa seharusnya didahulukan demi berjalannya roda pemerintahan dari hulu hingga ilir,” Kata Karzuli.

Ia menilai jika hak-hak kepala desa terabaikan maka akan terjadi tindak pidana korupsi didesa, karena para Kades harus memenuhikebutuhan hidupnya sehari hari.

” Seharusnya prioritaskan gaji Kepala Desa dan perangkatnya. Bagaimana mereka mau kerja bagus kalau haknya saja tidak dipikirkan,” Ucap Karzuki.

Anehnya, Kata Karzuli, Pemerintah terkesan menganggap enteng persolan SILTAP Kades ini.Buktinya, Pemerintah malah lebih mendahulukan menggelar proyek – proyek di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dia meminta keoada Penjabat Bupati Lampung Utata, Aswarodi untuk segera dan secepatnya memberi solusi yang terbaik. Karena, Pemerintah Lampung Utara telah keliru menunda SILTAP Kepala Desa.

” Tidak ada regulasiya untuk menunda pembayaran atau luncuran. Sebab, luncuran tidak berlaku untuk SILTAP Kepala Desa dan perangkatnya. Kecuali kegiatan belanja fisik pihak ketiga karena diatur dengan reguluasi. baik pekerjaan proyek yang sudah selesai maupun pekerjaan tertunda,” Ungkap Karzuli.

Karzuli juga meminta Penjabat Bupati Lampung Utara, Aswarodi untuk segera mengambil langkah berani dengan menunda lelang proyek dan lebih mendahulukan penyelesaian SILTAP.

” Mereka (Kepala Desa) dan perangkatnya punya tanggung jawab dirumah untuk menafkahi keluarga dari gaji mereka, jadi saran saya tunda saja dahulu lelang proyek. Bahaya laten di Lampung Utara ini adalah Korupsi, jadi tindak pidana korupsi itu harus di minimalisir,” Tukasnya.

Continue Reading

Apa Kabar Lampung

Kades Pengaringan Bagikan BLT DD Dan Hewan Ternak, Camat ; Beri Jempol

Alex BW

Published

on

By

Lampung Utara : Pemerintah Desa Pengaringan Kecamatan Abung Barat menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa !BLT-DD) tahap pertama dan Hewan Ternak Tahun 2024 dalam Bidang Ketahanan Pangan yang bersumber dari anggaran Dana Desa, Kamis (18/4/2024).

Kegiatan dihadiri langsung Camat Abung Barat, Lampung Utara, Firmansyah, SE.,MM., Kepala Desa Pengaringan, Sarkasi beserta perangkat Desa, Babinsa Serka Hilaludin, Babinkamtibmas Brigadir I Made Ardy Fredyanta, dan pendamping Desa serta masyarakat atau keluarga penerima manfaat (KPM). Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Desa Pengaringan.

Untuk pemberian hewan ternak berupa Sapi jenis Limosin, pemerintah Desa telah menggelontorkan dana sekitar Rp. 144 juta untuk pembelian 12 ekor sapi Limosin jantan dan betina untuk 12 warga Desa Pengaringan. Sedangkan BLT DD selama 3 bulan yang diperuntukkan 50 KPM. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Desa Pengaringan.

Menurut Kepala Desa Pengaringan, Sarkasi, pembagian hewan ternak sapi kepada masyarakat untuk menunjang ekonomi kerakyatan agar perekonomian masyarakat menjadi lebih baik dalam rangka mendukung pemerintah pusat mengentaskan kemiskinan.

” Untuk sementara ini Sapi Limosin yang baru datang berjumlah tiga (3) ekor, Satu jantan dan dua betina. Persyaratan untuk penerima Sapi harus menyediakan Kandang dan siap bertanggung jawab,” Ucap Sarkasi.

” Saya berharap ini terus bergulir dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Pengaringan,” Imbuhnya.

Sedangkan, untuk BLT DD selama 3 bulan, Sarkasi berharap masyarakat penerima dapat menggunakan bantuan BLT DD sebaiknya.

” Belanjakan sesuai peruntukan dan penggunaanya,” Pesan Sarkasi.

Sementara, Camat Abung Barat, Firmansyah, SE.,MM., menyampaikan apresiasi dan memberikan dua jempol kepada Kepala Desa Pengaringan, Sarkasi dan aparatur desanya yang terus melakukan terobosan dalam memanfaatkan bantuan Pemerintah untuk membangun Kesejahteraan Masyarakatnya dalam mendukung Pengentasan Kemiskinan.

” Pergunakan bantuan hewan ternak dengan baik agar dapat bergulir bantuannya kepada warga yang lain. Semoga Desa Pengaringan dapat menjadi Desa Sentra Ternak, sehingga dapat menjadi percontohan bagi Desa-Desa lain dalam membangun Kesejahteraan Masyarakatnya,” Katanya.

” Dan gunakan BLT DD sebaik-baiknya pada kebutuhan yang diperlukan. Saya baru itungan hari di Kecamatan Abung Barat, saya berpesan untuk masyarakat agar segera lapor kepadanya jika mendapati hal-hal yang tidak benar di Kecamatannya,” Tambahnya.

Prosesi berlangsungnya penyerahan sapi berlangsung sangat mendebarkan. Lantaran salah satu sapi pejantan sempat sedikit tidak tenang alias liar, tidak seperti dua sapi betina yang sudah diturunkan dari mobil pengangkut. Namun, berkat kesigapan sang pembawa sapi dan masyarakat, akhirnya Sapi tersebut dapat dikendalikan tidak berbuat hal-hal yang tidak diinginkan.

Usai kegiatan penyerahan sapi, Adzan Dzuhur pun berkumandang, di salah satu masjid yang tidak jauh dari lokasi penyerahan Sapi Limosin. Kepala Desa Pengaringan, Sarkasi pun langsung mengajak Camat Firmansyah, dan Babinsa Serka Hilaludin dan Brigadir I Made Ardy Fredyanta beserta masyarakat untuk menunaikan sholat Dzuhur berjamaah.

” Ini Rahmat dari Allah SWT, yang memudahkan urusan kita hari ini. Adzan telah tiba, mari kita sholat dlu,” Ajak Sarkasi.

Continue Reading

Trending