Lampung Utara : Tanggal 3 november 2020, Budi Utomo dilantik sebagai Bupati Lampung Utara sisa masa jabatan 2019-2020.
Selama hampir satu bulan lebih kepemimpinannya, Budi Utomo sudah mampu mengurai segala persoalan yang begitu kompleks dialami Kabupaten Lampung Utara seperti masalah Alokasi Dana Desa (ADD), hutang proyek kontraktor atau rekanan dan Tunjangan Kinerja (Tukin) atau Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Meski semua persoalan yang mendera ragem tunas lampung ini belum terselesaikan semuanya khususnya masalah keuangan.
Hal inilah yang membuat Putra (Alm) Paryadi Wakil Bupati Lampung Utara Terpilih periode 2014-2019, M. Bagus Prakasa memuji gaya kepemimpinan Budi Utomo yang begitu demokratis, strategis dan transaksional pasca dilantik menjadi orang nomor satu di bumi Ragem Tunas Lampung.
Menurut Bagus, keberhasilan Budi Utomo dalam memberikan solusi penyelesaian atas persoalan yang sempat membuat ‘gaduh’ Lampung Utara, hingganya saat itu, Lampung Utara dicandai dengan julukan sebagai Kabupaten tiada hari tanpa demo. Penyelesaian persoalan ini, tentu tidak lepas dari gaya kempimpinan yang diterapkan Budi Utomo selama memimpin.
” Persoalan ADD, hutang proyek kepada rekanan dan Tukin (TPP) merupakan faktor pemicu timbulnya gejolak di Lampung Utara, kala itu demo besar-besaran terjadi. Tapi, di era Pak Budi ini, sejak dilantik, faktor-faktor yang selama ini menjadi keluhan, perlahan-perlahan sudah mulai terselesaikan. Artinya, kepemimpinan Pak Budi begitu demokratis, strategis dan transaksional. Meski baru menjabat, Pak Budi sangat mengetahui persoalan-persoalan yang menjadi faktor timbulnya kegaduhan di Lampung Utara, hingganya harus diberikan solusi penyelesaiannya,” ucapnya.
Sosok Budi Utomo, kata pria kelahiran tahun 1989 ini, memang menarik untuk di ceritakan, sikap apa adanya yang ada di dirinya membuat penampilannya sangat berbeda. Pengalaman Budi Utomo, lanjut dia, sebagai pegawai negeri sipil dan berorganisasi begitu terlihat dan kentara dalam kepemimpinannya.
” Pak Budi ini yang beda dari yang lain. Dimata saya, Pak Budi memiliki tipikal pemimpin yang tidak kaku,
Beliau tidak anti dengan yang namanya kritik, artinya kritik yang tidak tendensius, saya yakin Pak Budi menerima kritikan dan masukan. Sebagai birokrat ulung, Pak Budi mampu membangun komunikasi yang baik dengan Legislatif dan lembaga lainnya. Buktinya, keharmonisan yang terjalin antara Bupati dengan kalangan legislatif,” tutur Bagus.
Ia lalu berharap agar Budi Utomo memiliki keberanian dan ketegasan dalam menjalankan tugas-tugasnya, yang tentunya dijalankan sesuai dengan aturan-aturan.
” Saya memliki keyakinan dibawah kepemimpinan Budi Utomo, bisa mampu membawa perubahan dan kemajuan yang lebih baik bagi Kabupaten Lampung Utara yang ‘Ragem Tunas Lampung’. Jangan lagi kita lihat kebelakang, jangan larutlah. Sekarang, kita ada pemimpin yang baru dan ini pemimpin (Budi Utomo) bukan orang lain, beliau adalah mantan Wakil Bupati yang naik menjadi Bupati. Jadi, Pak Budi bukan orang lain,” kata Bagus.
Selain itu, Bagus juga mengapresiasi langkah Bupati Lampung Utara, Budi Utomo, dalam mewujudkan Visi-Misinya merombak ‘kabinet’ pemerintahannya yang disertai penandatanganan fakta integritas.
” Fakta integritas, gebrakan Pak Budi yang sangat, sangat jempolan. Pak Budi sangat mengetahui, dan menginginkan kedepan jauh lebih baik. Inilah satu langkah konkret yang sangat baik. Artinya, ketika seorang Kepala Dinas melanggar fakta integritas, maka harus wajib dan siap menerima konsekwensi. Langkah-langkah seperti ini harus dipertahankan dan didukung,” tandasnya.