Connect with us

Metro

Bukan Kota dengan Biaya Hidup Termahal, Kota Metro Justru Diminati Investor

Redaksi LT

Published

on

Metro  :  Kota Metro bukanlah kota dengan biaya hidup termahal, jika dilihat dari kategori data pengeluaran rumah tangga konsumsi hasil Survey Biaya Hidup (SBH) BPS RI Tahun 2018.
Data SBH BPS RI Tahun 2018 sendiri merangkum dua kategori pengeluaran rumah tangga. Kategori yang pertama adalah Pengeluaran Rumah Tangga Konsumsi dan yang kedua adalah Pengeluaran Rumah Tangga Non Konsumsi.
Pada sisi Pengeluaran Rumah Tangga Konsumsi, Kota Metro justru lebih rendah dibandingkan Kota Bandar Lampung. Untuk Kota Metro sendiri Pengeluaran Per Rumah Tangga Per Bulan hanyalah sebesar Rp 5.757.063 sedangkan Bandar Lampung adalah Rp 8.089.825, atau terpaut lebih tinggi tiga juta rupiah.
Sedangkan pada sisi Pengeluaran Rumah Tangga Non Konsumsi Per Rumah Tangga Per Bulan untuk Kota Metro di angka, Rp 6.469.250 sedangkan Bandar Lampung hanya Rp 1.977.081.
Jika dilihat dari kacamata ekonomi, di Kota Metro justru terjadi pertumbuhan ekonomi. Bahwa Kota Metro diminati untuk pengembangan usaha, karena pengeluaran non konsumsinya lebih tinggi dibandingkan Bandar Lampung.
Hal-hal mengenai dua kategori pengeluaran rumah tangga tersebut meliputi, 1. Pengeluaran Rumah Tangga Konsumsi; sandang pangan, kebutuhan jasa serta barang habis pakai lainnya. 2. Pengeluaran Rumah Tangga Non Konsumsi; investasi usaha, dana pengeluaran usaha, tabungan deposito, pembayaran angsuran hingga tabungan ibadah.
Menurut Kepala BPS Metro, Wintarti mengatakan di  Lampung, tahun 2018 itu SBH hanya dilakukan di dua kota yaitu Bandar Lampung dan Kota Metro. Menurutnya, untuk hasilnya perbandingan antara Metro dan Bandar Lampung SBH melihat dua kategori pengeluaran yang pertama pengeluaran konsumsi dan pengeluaran non konsumsi, untuk non konsumsi ada yang untuk usaha dan bukan usaha.
“Untuk pengeluaran konsumsi kita itu berada di bawah Bandar Lampung angkanya, jadi lebih tinggi biaya hidup di Bandar Lampung sebenarnya. Tapi untuk yang pengeluaran non konsumsi, kebetulan sampel (responden-red) kita waktu itu di tahun 2018 untuk Metro itu banyak yang pengusaha, sehingga pengeluaran untuk usaha tercatat di dalam pendataan SBH tahun 2018, itu yang menyebabkan pengeluaran non konsumsi di Kota Metro menjadi lebih besar dibandingkan Bandar Lampung,” katanya.
Wintarti menilai, jika dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi justru posisi itu menguntungkan Kota Metro. Karena Kota Metro diminati para pengusaha atau investor untuk pengembangan usahanya.
“Artinya bahwa pada saat tahun 2018 itu untuk dunia usaha sepertinya cukup bagus ya, ternyata banyak orang-orang yang merintis usaha sehingga pengeluaran untuk usahanya menjadi lebih besar tahun 2018 itu yang kebetulan mereka terkena sampel kita, sampel SBH tahun 2018,” katanya.

Untuk diketahui, Survey Biaya Hidup BPS RI merupakan agenda lima tahunan, yang saat ini juga sedang berjalan dan hasilnya diagendakan akan dipublikasikan pada tahun 2024 mendatang.( Zuli)

 

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Metro

Ga Bahaya Tah….!!!Lalai Tangani Air Comberan Busuk Tergenang di Badan Jalan, ini tanggapan Camat Metro Pusat

Redaksi LT

Published

on

Metro Lampung
Usai viral atas pemberitaan adanya air comberan busuk tergenang di badan jalan Kunang RT 35 RW 06 Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro Provinsi Lampung. Lalu, dengan cepat pihak pemkot Metro melalui Kecamatan turun dan melakukan pengecekan pada titik sumber masalah. Padahal, persoalan itu telah lama hingga lima bulan. Terkesan jika pihak Kecamatan Metro Pusat lalai dalam menangani persoalan tersebut.

Saat ditemui, Yahya Rachmat selaku Camat Metro Pusat menjelaskan jika persoalan adanya air comberan tumpah ke badan jalan itu sudah dilaporkan sejak tahun lalu. Namun, hanya dilaporkan kepada dinas terkait serta dalam kenyataannya hingga kini belum ada action nyata. Mengingat air comberan yang meluap ke jalan Kauman sangat mengganggu pengendara atau warga setempat.

” Saya dapat laporan dari Lurah Bulan Oktober tahun lalu. Saya baru juga dan saya surati ke PU, saya juga enggak tau prosesnya ternyata baru tahun ini informasinya. Tapi untuk lebih jelas kepastian bener langsung aja ke PU. Saya juga sudah nanya mbak Dewi kemaren katanya ada di tahun ini,” ungkap Yahya kepada Mitrapol.com, Senin ( 05/02/2024) siang.

Mengingat kondisi jalan kunang licin dan berbau saat ini. Akibat tumpahan air comberan berbulan – bulan dijalan Kunang Metro Pusat. Kemudian, media ini menyinggung mengenai dana anggaran sebagai action/ tindakan cepat dalam menanganinya dari pihak Kecamatan Metro Pusat.

” Dana anggaran enggak ada lo bang, katanya harusnya tahun kemarin. Waktu saya meninjau itu katanya mampet dan nyogrok susah juga. Kalau di kecamatan enggak ada, semua di kelurahan. Kalau itu enggak ada di kelurahan dan saya denger besar nilainya.

Ada sekitar seratus jutaan nilainya. Sedangkan dana pokmas itu satu kelurahan seratus lima puluh juta dan itu dibagi semua RW. Itupun bukan hanya fisik, ekonomi dan Sosbud ,” jawab Yahya Rachmat.

Melihat dari komentar singkat dari Camat Metro Pusat, terkesan kurang cepat dan tanggap melakukan action dalam penanganan air comberan busuk tergenang di jalan Kunang Metro Pusat.

Apalagi persoalan dan laporan warga sudah hampir lima bulan berjalan,Terkesan adanya kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar. Mengingat, lokasi tersebut masuk dalam zona strategis wilayah pusat Kota Metro. Diharapkan, persoalan ini dapat segera terselesaikan dan menjadi contoh pejabat berwenang didalam membantu masyarakat.

Kedepan, media ini akan melihat anggaran – anggaran yang telah di kelola pada tahun 2023 oleh pihak Kecamatan Metro Pusat. Apakah benar memang tidak ada anggaran dalam penanganan secara mendesak di wilayah tersebut.(zld)

Continue Reading

Metro

Lapor Pak Walikota, Ada air Comberan Busuk Tergenang di Badan Jalan Kauman Metro Pusat

Redaksi LT

Published

on

Metro Lampung—-Pasca musim kemarau lalu, sudah hampir berjalan selama enam bulan terdapat air comberan yang tumpah dan menggenangi badan jalan raya yang berlokasi di Jalan Kunang RT 35 RW 06 Kelurahan Metro Pusat. Penyebab utama adalah tersumbatnya saluran air pada gorong – gorong jalan tersebut.

Hal itu disampaikan, Zulkarnaen selaku warga sekitar di jalan Kauman Kel.Metro Pusat, yang paling berdampak akibat air comberan berbau busuk tersebut.

” Air comberan ini dari buntutnya saluran gorong – gorong yang tersumbat karena banyaknya kotoran sampah. Bahkan, bukan hanya sampah, tapi kotoran manusia juga ada sampai ke jalan,” ungkap Zulkarnaen kepada awak media Jumat ( 02/02/2024) pagi.

Dikatakannya, penyebab banyak kotoran manusia itu akibat adanya warga sekitar yang membuka tabung Septic Tank.

” Informasi, kadang – kadang tutup septic tank warga di atas berada dipinggir siring, jika turun hujan lebat mereka buka dan mengalir lewat siring ini lalu tumpah ke jalan raya. Tapi kalau siring enggak buntu pastilah tidak berceceran seperti ini,” jelasnya.

Menurut Zulkarnaen, bahwa persoalan ini sudah dilaporkan kepada pihak kelurahan setempat. Namun, belum ada action atau tindakan secepatnya. Sebab, bau dari air comberan ini sangat mengganggu. Dirinya berserta warga sekitar berharap Pemkot Metro dapat segera memperbaikinya.

” Air comberan busuk ini ngalir terus, walaupun enggak hujan. Sudah ada petugas apakah lurah atau dinas terkait survey lokasi. Tapi, hanya cek – cek saja dan belum ada tindakan. Dampaknya air bau busuk selalu ada di depan halaman rumah saya. Bisa – bisa orang yang melintas pakai motor dapat tergelincir karena jalan berlumut. Oleh karenanya, mohon pak Walikota Metro, agar persoalan ini dapat segera di tindaklanjuti. Apakah dibongkar sementara dan jalan ditutup atau ada solusi lain. Sehingga bisa dapat baik seperti semula ,” harap Zulkarnaen.

Pantauan Mitrapol.com, Jumat (2/2/24), terlihat juga buruknya saluran drainase sekitarnya serta karena siring sudah tertutup tanah. dan perlu pengerukan. Akibatnya air comberan berbau busuk dan menjijikkan tidak lagi dalam siring dan meluap ke badan jalan raya.

kedepan, media Mitrapol.com akan menemui langsung Lurah Metro Pusat, atas persoalan dan keluhan warga Jalan Kunang Kauman Metro Pusat tersebut. Mengingat, persoalan adanya air comberan berbau busuk tumpah ke badan jalan sudah berlangsung lama tanpa ada solusi.(zld)

Continue Reading

Metro

Disperdag Provinsi Lampung Bekerjasama Dengan Disdag Kota Metro dan PT. Wahana Rahaja Laksanakan Pasar murah

Redaksi LT

Published

on

METRO :  Guna menekan harga sembako, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdag) Provinsi Lampung bekerjasama dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Metro dan PT. Wahana Rahaja melaksanakan pasar murah di pasar Kopindo, Selasa (12/12).

Pengawas perdagang, Disperindag Provinsi Lampung Rudi Sy mengatakan operasi pasar kali ini terdapat empat bahan pokok yang dijual dibawah harga Harga Eceran Tertinggi (HET) yang disubsidi oleh Pemprov Lampung, yakni beras SPHP, gula pasir, cabai merah, dan minyak goreng.

“Operasi pasar, empat produk ya. Yang pertama beras SPHP ini dari Bulog dijual dengan harga Rp.51 ribu. Kalau HET-nya kan Rp.54 ribu. Kemudian gula Rp.12 ribu, minyak goreng dijual Rp.12.500 lalu cabai merah dijual Rp.60.000/kg. Jadi ini disubsidi oleh Pemerintah Provinsi Lampung,” katanya.

Ia juga mengungkapkan jika subsidi operasi pasar ini merupakan arahan dari Gubernur Lampung. Hal ini bertujuan guna antisipasi adanya inflasi di akhir tahun hari besar natal dan tahun baru.

“Atas arahan pak gubernur pak Arinal, operasi pasar ini membantu masyarakat dan juga mengantisipasi kenaikan harga bahan komoditas pokok terutama menjelang natal dan tahun baru. Jadi, biasanya kita tahu kalau menjelang natal dan tahun baru itu ada pergerakan harga, meningkat dengan meningkatnya permintaan. Jadi, kita antisipasi mulai operasi pasar disubsidi,” paparnya.

Dengan adanya operasi pasar ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Lampung berupaya menjaga stabilisasi harga bahan pokok terjaga selama pergantian tahun 2023 nantinya.

Sementara itu, Kepala Disdag Metro, Elmanani mengatakan dalam kegiatan ini Pemerintah Provinsi Lampung telah menyiapkan empat produk bahan pangan yang dapat dibeli masyarakat dengan harga murah.

“Kalau jenis ini ada 4 macam produk, beras, minyak, cabai dan gula pasir. Dan ini memang murni kegiatan Provinsi Lampung kita Kota Metro diminta menyiapkan tempat agar provinsi bisa gelar kegiatan pasar murah ini,” ujarnya.

Kemudian ia menyampaikan antusias masyarakat sangat tinggi sekali, bahkan dalam waktu dua jam operasi pasar ini sudah habis terjual.

“Alhamdulillah dalam waktu dua jam semua barang habis terjual,” ucap Elmanani.

Selain itu, Elmnani menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah yang diadakan oleh provinsi tersebut untuk membantu masyarakat agar dapat memperoleh bahan kebutuhan pokok dengan harga yang relatif murah.

“Harapannya, kegiatan pasar murah ini dapat memberikan dan mengurangi tekanan inflasi yang di pasar,” jelasnya.

Ia menambahkan, Pemkot Metro sendiri juga akan melaksanakan kegiatan yang sama agar masyarakat setempat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang murah.

“Iya tunggu saja nanti, tidak usah nunggu tahun baru. Dekat-dekat Nataru nanti kita akan laksanakan penetrasi pasar,” tandasnya.(Zuli)

Continue Reading

Trending