BANDAR LAMPUNG—(LT)—Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung pada 2025 kembali menunjukkan tren menggembirakan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat IPM Lampung mencapai 73,98 atau naik 0,24 poin dibandingkan tahun 2024 yang berada di angka 73,74. Kenaikan ini menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam memperkuat dimensi pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat.
Perbaikan berkelanjutan ini juga mencerminkan arah pembangunan manusia yang konsisten selama tiga tahun terakhir, dengan kenaikan rata-rata 0,27 poin per tahun.
Hal tersebut menjadi bukti efektivitas program strategis Pemprov Lampung dalam meningkatkan kualitas hidup warganya.
BPS menyebutkan, peningkatan pada sektor pendidikan memberi kontribusi signifikan terhadap kenaikan IPM tahun ini.
Harapan lama sekolah masyarakat Lampung naik menjadi 13,09 tahun, setara pendidikan hingga tingkat awal perguruan tinggi. Sementara rata-rata lama sekolah meningkat menjadi 8,98 tahun, menunjukkan semakin banyak penduduk yang menamatkan pendidikan menengah atas.
Dalam hal ini, penguatan kebijakan pendidikan yang digagas Pemerintah Provinsi Lampung turut diperkuat peran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung di bawah kepemimpinan Thomas Amirico.
Program afirmasi pendidikan, perluasan akses sekolah menengah dan vokasi, serta dukungan sarana pembelajaran di kabupaten/kota turut membantu mendorong peningkatan kualitas pendidikan masyarakat.
*Kualitas Kesehatan dan Daya Beli Ikut Menguat*
Dari sisi kesehatan, usia harapan hidup meningkat menjadi 70,45 tahun. Hasil ini tidak lepas dari perluasan layanan kesehatan, terutama akses BPJS, layanan ibu dan anak, serta kampanye pola hidup sehat.
Pada dimensi ekonomi, pengeluaran per kapita riil masyarakat meningkat 1,82 persen. Hal ini menggambarkan kemampuan daya beli masyarakat yang semakin membaik dan mendukung tumbuhnya kesejahteraan.
*Tantangan Pemerataan Masih Mengemuka*
Meski tren positif terus berlanjut, kesenjangan geografis masih menjadi pekerjaan rumah penting bagi Pemprov Lampung. IPM tertinggi tercatat di Kota Bandarlampung (81,20) dan Metro (80,75), sementara daerah pertanian seperti Lampung Timur dan Lampung Tengah masih berkutat di angka 70–71.
Pemerataan pembangunan menjadi fokus utama, terutama pada wilayah pedesaan dan pesisir yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan.
*Target Naik ke Level IPM Tinggi Nasional*
Pemprov Lampung menargetkan IPM dapat menembus 74,5 pada tahun 2026 melalui program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), penguatan pendidikan vokasi, serta pembangunan fasilitas RS baru di sejumlah kabupaten.
Program pemberdayaan UMKM dan modernisasi pertanian juga diharapkan terus mendorong peningkatan penghasilan masyarakat perdesaan.
Dengan seluruh capaian ini, BPS menilai peningkatan IPM tahun 2025 menjadi indikator penting bahwa pembangunan manusia Lampung semakin inklusif dan menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas. (*)







