DPRD Lampung Terima Kunker DPRD Provinsi DKI

banner 468x60

Bandar Lampung : Anggota DPRD Lampung menerima kunjungan kerja (Kunker) Pimpinan dan Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi DKI Jakarta diruang rapat Komisi DPRD Lampung,Jumat (12/4/2019).

Pimpinan Badan Anggaran DPRD Provinsi DKI Jakarta, M. Ashraf Ali, mengatakan kunjungan ini dalam rangka mencari informasi Study banding dan beberapa hal yang kita temui sesuatu yang menarik di Provinsi Lampung.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Gubernur Lampung diberikan porsi yang cukup dalam penyampaian di Musrenbang. Kemudian peran legislatif sangat penting dari hasil reses yang didapat dari dapilnya masing-masing.

Apa yang telah dilakukan Anggota DPRD itu di kelurahan, kecamatan maupun desa.

“Sehingga ini menjadi satu kesatuan antara Pemprov dan DPRD Lampung, karena kedua lembaga ini memperjuangkan nasib masyarakat Lampung, ” kata dia.

Ashraf menjelaskan bahwa ada perbedaan jauh terkait anggaran APBD tahun ini, kalau Ibukota Jakarta sekisaran Rp. 89 Triliun, sedangkan Pemprov Lampung sebesar Rp. 7,7 Triliun.

Selain itu Silpa APBD tahun 2018 DKI Jakarta sebesar Rp. 18 Triliun. Memang cukup jauh. “Iya namanya Ibukota Negara.

Hanya saja kalau diakumulasikan keseluruhan dari 15 kabupaten/kota Anggaran APBD Provinsi Lampung lebih besar, ” ujarnya.

Sementara Kepala Inspektorat Lampung, Syaiful Dermawan menambahkan bahwa rapat kunjungan Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi DKI Jakarta ke DPRD Lampung membahas badan anggaran saja di Musrenbang dari tingkat RT sampai Pemerintah daerah.

Karena di Provinsi DKI Jakarta sangatlah berbeda dengan Provinsi Lampung dalam pembahasan Musrenbang. Tetapi dalam prosedur pembahasan anggaran sama saja, ” ucapnya

Rapat ini juga dihadiri Plt. Sekretaris Dewan, Tina Marlinda, dan Kabid Anggaran, Marindo Kurniawan dan perwakilan Anggota DPRD Lampung. (ADV)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses