Tulangbawang : Bupati Tulangbawang Winarti meminta semua pihak turut mengawasi pelaksanaan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) atau bedah rumah yang digulirkan pemerintah.
Winarti menegaskan, bantuan bedah rumah harus benar-benar menyasar warga yang rumahnya tidak layak huni.
Menurutnya, bedah rumah merupakan program pro rakyat yang digulirkan pemerintah untuk rakyat tidak mampu.
“Itulah bukti keseriusan pemerintah untuk pengentasan kemiskinan. Program ini bersinergi dengan 25 program pro rakyat yang digulirkan Pemka Tuba,” terang Bupati Winarti saat launching program beda rumah tahun 2019 di Kampung ujung gunung ilir Kecamatan Menggala, Rabu (10/04).
“Saya tidak bisa kasih uang, tapi insya Allah saya akan perhatikan dengan program pro rakyat,” papar Winarti.
Dia meminta masyarakat penerima bantuan untuk bergotong royong melaksanakan program bedah rumah.
Winarti juga mewanti agar penerima bantuan program BSPS membeli material di daerah sendiri.
Tahun ini, sebanyak 400 warga yang masuk kategori tidak mampu di Tulangbawang mendapat bantuan bedah rumah melalui program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS).
Dari jumlah itu, 100 unit rumah akan dibantu lewat APBD Tahun 2019, sementara 300 unit lainnya bersumber dari APBN.
Penerima program itu tersebar di Kecamatan Menggala, Menggala Timur, Banjar Baru, Banjar Agung, Merasa Aji, Dente Teladas, Gedung Meneng, Penawar aji, dan Merasa Aji.
“Ada kebanggaan karena Tuba mendapat perhatian dari pemerintah. Kami tidak akan pernah malu minta bantuan ke pemerintah pusat. Tahun 2018 kita dapat 500 unit, tahun ini 300 unit,” tandas Winarti.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Tuba, Meilan Azis, mengatakan jumlah itu yang telah disetujui dari usulan sekitar dua ribu lebih.
Program tersebut, menurut Meilan, merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni (RTLH), utamanya di Tulangbawang.
Menurutnya, program BSPS diharapkan mampu mengembalikan semangat gotong royong warga untuk saling membantu dalam membangun rumah, khususnya rumah yang tidak layak huni.
Reporter : Fitriyanto
Editor : Red