METRO : Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Metro akan menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 tahun 2018 terkait aksi nasional pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Metro Ari Kurniawan menjelaskan, seluruh Kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah daerah melaksanakan rencana aksi nasional di lingkungannya masing-masing.
BNN telah berkoordinasi dengan Pemkot Metro terkait Inpres dan membuat perencanaan terkait empat poin yang disebutkan. Yakni sosialisasi bahaya narkoba, bentuk regulasi, tes urine serta satgas anti narkoba tiap kantor.
“Kami menunggu beberapa OPD di Kota Metro hingga 25 Januari mendatang untuk pelaporan rencana aksi nasional pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” ujarnya, Kamis (28/2/2019).
Ia menjelaskan, sekitar 80 hingga 85 persen OPD di Metro sudah melaporkan rencana P4GN ke sismonev Inpres Nomor 6 melalui BNN Kota Metro.
“Jadi mereka melaporkan ke kita selaku koordinator, nanti kami akan melaporkan ke atas,” imbuhnya.
Hingga saat ini, sudah 27 dari 32 OPD yang melaporkan perjanjian kinerja. Ia juga mengatakan, pihaknya telah membuka clinic bagi penderita penyalahguna narkotika.
“Kita juga membuka coaching clinic untuk OPD yang membutuhkan konsultasi untuk pelaporan. Kita berharap seluruh OPD dapat melaksanakan empat poin yang disebutkan di dinasnya masing-masing,” terangnya.
Sementara Kepala BNN Kota Metro Saut Siahaan mengapresiasi pemerintah Kota atas partisipasi dan sinergitasnya dalam rangka pelaksanaan tindak lanjut Inpres Nomor 6 Tahun 2018.
“Ini sebuah komitmen dari seluruh stakeholder untuk memerangi kondisi Indonesia yang darurat narkoba,” tuntasnya.
Reporter : Zuli
Editor : Red
