Connect with us

Lampung Selatan

Dua Kelompok Ternak Domba Terima Bantuan Rp.100 Juta

Avatar

Published

on

Lampung Selatan : Dua kelompok ternak penggemukan domba di Desa Kemukus Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp.100 juta. Dua kelompok tersebut yakni Kelompok Sahabat dan Kelompok Makmur Jaya, dengan masing-masing menerima sebesar Rp.50 juta.

Informasi diperoleh, bantuan tersebut diperuntukan, usaha penggemukkan domba jenis ekor gemuk secara komunal dan modern dengan kandang panggung dan menggunakan pakan fermentasi yang merupakan hasil pemanfaatan limbah pertanian di Desa Kemukus.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Lampung Ir. Kusnardi M. Agr. Ec menjelaskan, bantuan tersebut bersumber dari Dana Dekosentrasi tahun anggaran 2018 DKP Lampung.

“Kegiatan KMP (Kawasan Mandiri Pangan) ini, merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin melalui padat karya dan penurunan stunting di wilayah rentan rawan pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui kemandirian,” jelasnya, disela kegiatan tersebut, Senin (9/7/2018).

Lanjutnya Kusnardi mengingatkan, agar aparat desa bahu membahu bersama PPL (Petugas Pengawas Lapangan) untuk melaksanakan pendampingan dan pembinaan.

“Serta mengkhususkan Desa Kemukus sebagai sentra domba. Saya mau, setahun lagi, saya mendengar ada Domba Kemukus, domba andalan dari Kecamatan Ketapang Lampung Selatan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala DKP Ir. Yansen Mulia mewakili Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan mengatakan, dipilihnya Desa Kemukus sebagai tempat KMP sangatlah tepat sasaran. Hal itu, kata Yansen, Desa Kemukus merupakan salah Satu dari 10 desa di Lamsel termasuk desa stunting berdasarkan data Dinas Kesehatan tahun 2016.

“Data lainnya terdapat 55 balita stunting dari 183 balita di desa kemukus (Prevalensi balita stunting 30,05%), sedangkan terdapat balita kurus 66 orang (prevalensi balita kurus (36,07%). Hal ini juga ditunjang dengan data TNP2K PBDT 2015 terdapat 431 KK (1422 jiiwa) yang merupakan KK miskin,” pungkasnya.

Reporter : Eko

Editor : Putra

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Apa Kabar Lampung

Hadiri FGD, Ketua Komisi IV DPRD Lamsel : Harus Mampu Minimalisir Kasus PPA

Avatar

Published

on

Lampung Selatan, LTD – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Selatan (Lamsel) menghadiri seremonial acara Focus Group Discussion (FGD) yang digagas pemerintah setempat.

Kegiatan berlangsung di Aula Sebuku rumah dinas Bupati Lampung Selatan, Jum’at (17/5/2024), mengusung tema mitigasi maraknya kasus perlindungan anak dan perempuan (PPA) serta penandatanganan pembaharuan kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan orgen tunggal.

Secara resmi kegiatan melibatkan beberapa stake holder itu, dibuka oleh Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, dihadiri Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin, Dandim 0421/LS Letkol Inf. Esnan Haryadi, serta penggiat hiburan orgen tunggal.

Dikesempatan pada acara tersebut, Saiful Azumar mewakili pimpinan DPRD Lampung Selatan mengatakan, dengan adanya FGD bukan sekedar seremonial melainkan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal pengurangan dan penanggulangan resiko kasus PPA.

“Kami juga berharap agar dinas PPA Lampung Selatan dapat mengedukasi, juga membentuk kesadaran, serta kesiapsiagaan dari masyarakat dan stakeholder Lampung Selatan untuk meminimalisir kasus sebaik mungkin,”pungkasnya. (Rls)

Continue Reading

Apa Kabar Lampung

Konten Ummu Hani Terkesan Menyudutkan dan Bermuatan Politik, Ini Kata Ketua GML

Avatar

Published

on

LAMPUNG SELATAN, LTD – Konten kreator Ummu Hani asal Lampung sering membuat video maupun foto tentang beberapa ruas jalan rusak di wilayah Lampung Selatan mendapat sorotan organisasi masyarakat (ormas).

Seperti baru – baru ini Ummu sempat membuat unggahan video dan foto tentang jalan rusak yang ada di Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Bintang di media sosial.

Menariknya Ummu ini, selalu melakukan pembuatan video di wilayah Kecamatan Tanjung Bintang,Tanjung Sari, Merbau Mataram saja, serta dalam videonya itu selalu bahasanya pihak pemerintah daerah yang salah, bahkan Bupati Lampung Selatan sempat di sebut dalam unggahan nya di dalam video content creatornya tersebut.

Hal ini membuat sejumlah element masyarakat dan ormas yang ada di Lamsel ikut angkat bicara Kamis 16/5/2024.

Seperti di sampaikan Rizal, ketua Gema Masyarakat Lampung (GML), yang mengharapkan Ummu sebagai konten kreator dalam menyampaikan pesan pada medsosnya untuk tetap gunakan bahasa yang tidak menjelekkan atau menyudutkan pihak tertentu.

“Alangkah baiknya penyampaian kritik dan saran itu kita sampaikan dengan cara yang santun dan simpatik, bahkan dengan cara seperti itu akan lebih baik hasilnya, orang yang melihatnya akan lebih banyak,” kata Rizal.

Selanjutnya Rizal mengatakan,bahwa pemerintah daerah itu juga perlu kritik, tapi kritik yang membangun, kritik yang dapat memajukan Lamsel.

Dilain sisi, berdasarkan cek dan ricek sejumlah media menemui beberapa warga sekitar pembuatan konten tersebut.

Di saat content creator tersebut membuat video sempat ditegur warga bersama aparat desa setempat, agar berhenti dalam membuat video sambil dalam kubangan. Bahkan warga sudah meminta untuk menghapus videonya.

“Namun apa jawaban Ummu selaku pembuat video ?. Kalau ini cuma untuk asik-asikan saja,” ujar warga setempat mewanti agar namanya tidak di publis.

Selain itu, warga sekitaran jalan rusak tersebut juga, mendapat informasi jalan tersebut sudah di anggarkan pemerintah daerah untuk di perbaiki. (Rls)

Continue Reading

Apa Kabar Lampung

Dari Seniman, Ormas Hingga Mahasiswa Komentari Selebgram Ummu Hani

Avatar

Published

on

LAMPUNG SELATAN, LTD : Sejumlah elemen masyarakat di Lampung Selatan (Lamsel) baik dari kalangan seniman, aktivis maupun ormas tampaknya mulai gerah dengan sejumlah postingan di sejumlah platform sosial media (Sosmed) belakangan ini yang dinilai tidak objektif, tendensius dan politis oleh seorang konten kreator lokal asal Lampung.

Alhasil banyak kalangan menilai, postingan sang selebgram tersebut merupakan pesanan atau telah di-endorse oleh pihak-pihak yang memiliki tujuan tertentu.

Adalah Ummu Hani, seorang konten kreator yang mengaku berasal dari Tanjung Bintang itu, kerap mendiskreditkan pemerintah daerah Lampung Selatan dengan cara yang tidak objektif, tendensius hingga bernuansa politis melalui sejumlah postingan kontennya berupa video dan foto melalui akun Instagram @ummuhanni89.

Belakang terungkap, jika postingan dengan konten masalah jalan rusak itu ternyata hanya di blow-up oleh sang selebgram tersebut hanya di wilayah kecamatan-kecamatan tertentu saja yang tergabung didalam salah satu daerah pemilihan (Dapil) di Lampung Selatan. Yakni Kecamatan Tanjung Bintang, Merbau Mataram dan Tanjung Sari.

Mirisnya lagi, konten-konten tersebut kerap gencar diproduksi dan disebar hanya pada tahun-tahun politik saja, seperti pada 2020 lalu dan pilkada serentak 2024 ini.

Zulian (53) seorang seniman tari di Kota Kalianda kepada media mengungkapkan keresahannya atas eksistensi sang konten kreator tersebut memproduksi konten yang tidak pada tempatnya.

Padahal, sambung Zulian, Ummu Hani tersebut ternyata merupakan seorang Brand Ambassador Pariwisata Lampung.

Menurut dia sebagai seorang seniman, awalnya dia menilai postingan akun IG @Ummuhanii89 tersebut memang sebuah kreasi, sebuah cara yang unik untuk menyampaikan aspirasi agar segera mendapatkan perhatian pihak terkait.

“Awalnya kami cukup terkejut mendengar adanya informasi itu, bahwa banyak postingan konten dari sang selebgram itu terindikasi merupakan pesanan dari pihak tertentu yang memiliki tujuan dan kepentingan yang terselubung,” kata Zulian, Kamis 16 Mei 2024.

“Alhasil, saya bersama sejumlah rekan seniman lainnya mencoba tindak lanjuti dengan dengan melakukan riset kecil-kecilan, dengan men-scroll sejumlah akun medsosnya guna mendapatkan data dan informasi yang objektif secara langsung. Dan ternyata, dugaan tersebut adalah fakta yang tak terbantahkan,” imbuh anggota aktif dari Sanggar Tari Beringin Jaya Kalianda itu.

Menurut Zulian, apalagi sebagai seorang brand ambassador pariwisata di Provinsi Lampung, idealnya sang konten kreator itu tidak keluar dari pakemnya sebagai seorang promoter destinasi pariwisata. Berkreasilah sesuai dengan identitas dan citra diri dia selama ini sebagai duta wisata di Bumi Rua Jurai.

“Apalagi ini kan ternyata terindikasi muatannya politis, tendensi atas pesanan oleh pihak-pihak tertentu dengan kepentingan politik.

Hal semacam ini menjadikan sebuah pembodohan bagi masyarakat.

Mending juga tunjukkan identitas sebagai duta wisata dengan ngonten mempromosikan destinasi-destinasi pariwisata yang ada di Lampung Selatan, selain berpeluang mendapatkan cuan, juga dapat dijadikan ladang amal karena bisa membantu perekonomian masyarakat setempat,” imbuh pengurus Dewan Kesenian Lamsel (DKLS) ini.

Sementara, Ketua Umum GML (Gema Masyarakat Lokal) Lampung, Rizal Anwar mengaku gregetan terhadap unggahan-unggahan konten kreator tersebut, terlebih dengan sejumlah unggahan video singkat (Reel) yang mengumbar ujaran kebencian (Hate Speech) dan tuduhan tak berdasar terhadap sejumlah tokoh di Lampung Selatan.

“Bisa saya pastikan konten (Video) itu sudah masuk ranah pidana.

Saya tak mempermasalahkan apa yang diaspirasikan, tapi alangkah eloknya sesuatu yang baik, disampaikan juga dengan cara yang baik.

Tak perlu memaki-maki dan menuduh-nuduh orang seperti itu,” ungkapnya dengan nada tinggi.

Untuk itu, Rizal mengungkapkan bahwa GML menyatakan menolak keras upaya black campaign untuk menjatuhkan nama baik seseorang, seperti yang telah dilakukan oleh konten kreator tersebut, apalagi upaya itu dilakukan dengan cara-cara yang bersinggungan dengan hukum.

“Dengan ini saya himbau kepada semua pihak supaya berlaku santun dalam berpolitik. Sebagai orang Indonesia, kita dikenal dengan budaya yang luhur dan sopan santun, berikanlah contoh yang baik kepada masyarakat,” tukasnya.

Terpisah, Sekjen BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) STIH Muhammadiyah Lampung Selatan, Meda Oktarian turut mengungkapkan suara pendapatnya terkait masalah konten kreator yang umumnya memiliki genre mempromosikan produk-produk perekonomian.

Kendati demikian menurut mahasiswa jurusan hukum itu, fenomena konten kreator merambah dunia politik sebenarnya tidaklah sebuah hal yang tabu.

Namun begitu, sebagai seorang duta atau utusan yang menjadi publik figur juga memiliki tanggungjawab kepada diri sendiri dan khalayak luas atas buah karyanya yang bakal disebar luaskan di tengah masyarakat.

Meda Oktarian mengamini apa yang disampaikan oleh Ketua Umum GML, Rizal Anwar supaya apa yang dilakukan hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang santun dan simpatik, yang pastinya akan juga mendapatkan respon yang positif.

“Belakangan ini profesi sebagai seorang konten kreator memang sudah menjadi trend dan bahkan cukup menjanjikan sebagai sebuah profesi, tapi tetap lah tunjukkan rasa hormat dengan siapapun itu,” kata Meda.

Dengan begitu, terus Meda akan menciptakan sebuah korelasi yang harmonis antara masyarakat dengan pemangku kepentingan.

Sehingganya hubungan itu bakal berkelanjutan secara kontinyu untuk kepentingan bersama masyarakat secara luas.

“Maksud saya begini, dengan cara santun dan simpatik itu pasti bakal berkelanjutan dengan silaturahmi dalam situasi harmoni.

Seperti contoh, setelah memviralkan sesuatu kemudian ditindaklanjuti dengan sebuah pembangunan oleh pihak terkait, attitude itu diperlukan.

Seperti dengan cara ucapan terimakasih di konten berikutnya,” tambah Meda.

Namun, masih kata Meda, jika hanya masalah-masalah tersebut saja yang dikemukakan, tanpa hal yang baik yang telah ditindaklanjuti ikut dipromosikan, itu lah yang dianggap tidak objektif dan sama saja dengan hanya mencari-cari kesalahan dengan panggung dunia digital.

“Itulah yang dinamakan sinergi, banyak contoh para pengkritik bisa menjadi partner pemerintah dengan informasi-informasi yang ada di bawah.

Artinya, sesuatu hal jika dilakukan dengan cara simpatik, tentunya akan mendapatkan juga tanggapan yang simpatik.

Karena sejatinya semua orang itu punya harga diri, punya martabat yang selalu ingin dijaga,” pungkasnya.

Sementara itu, sang konten kreator Ummu Hani dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, membantah jika dirinya telah di-endorse oleh pihak-pihak tertentu. Dia mengatakan apa yang dilakukannya semuanya murni dari aspirasi dirinya.

“Silahkan dicek dgn sebenarnya” dengan teliti klo emg saya disinyalir di duga adanya endorse. Mau di cari sampe kelobang semut juga, ga akan ada. Krn sampai detik ini saya independent tanpa campur tangan siapapun.

Smua murni , aspirasi dari diri saya sendiri,” sebut Ummu Hani dalam balasan chat Aplikasi WhatsApp.

(Ko)

Continue Reading

Trending