Connect with us

Apa Kabar Lampung

Komisi I DPRD Lampung Bedah Konsep Desa Cerdas Berbasis Digital.

Redaksi LT

Published

on

– Komisi I DPRD Provinsi Lampung, menggelar diksusi rutin bertema “Membedah Konsep Smart Village” yang merupakan salah satu dari 33 janji politik Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalilm di Cafe Unsilent, Kota Bandarlampung, Senin (5/4/2021).

Dalam pemaparannya, Kadis PMDT Zaidirina, menerangkan, bahwa program Smart Village merupakan salah satu misi mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya, untuk menciptakan tata kelola, hingga membangun ekonomi yang berbasis di wilayah perdesaan yang seimbang dengan perkotaan.

“Smart village atau desa cerdas berbasis digital bukan merupakan suatu sistem. Tapi ini merupakan satu rumah besar yang harus diisi sesuai desa masing-masing,” jelasnya.

Adapun ruang lingkup yang menjadi pedoman dari smart village adalah tata kelola cerdas, masyarakat, lingkungan, hingga mobilitas cerdas.

“Salah satu contohnya di Desa Margosari, Kabupaten Pringsewu. Dimana masyarakatnya menyiapkan Bank Dhuafa untuk membantu, bahkan mendapat penghargaan dari kementerian,” kata dia.

Kedepan, pemerintah tinggal memasukan suplemen dengan potensi desa-desa. Seperti layanan surat menyurat secara online, sampai pembayaraan pajak di desa bisa terlaksana.

“Untuk pajak, kami sudah siapkan 212 BUMDes yang bisa menjadi tempat pembayaran daerah. Hal ini penting, karena semua pajak bisa dibayar disini. Nantinya, 10 persen PAD kabupaten masuk jadi PAD desa,” paparnya.

Kata dia, konsep smart village yang paling penting adalah pemanfaatan data secara terintegrasi. Seperti integrasi dengan BPBD, mulai dari mitigasi bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana.

“Jadi smart village ini konsepnya berkolaborasi, jadi tidak bakalan jalan jika tidak ada kolaborasi. Saya juga mengingatkan agar semua desa mendaftar agar nanti kami (PMDT) bantu. PMDT juga saat ini masih melakukan pendataan agar mengetahui kondisi di desa,” urainya.

Sementara, Kepala OJK Provinsi Lampung Bambang Hermanto, mengaku bahwa pembangunan memang harus dibangun dari daerah pinggiran dan ini sejalan dengan OJK melalui TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah).

Saat ini, lanjut dia, ada 16 TPAKD yang bergerak, salah satunya di program smart village. OJK hanya ingin desa menjadi cerdas secara ekonomi. Jadi program yang diusung OJK adalah bagaimana menyiapkan infrastruktur untuk bisa melakukan askes layanan keuangan.

“Kami lihat transaksi keuangan di desa jadi barang yang mahal. Mereka harus keluar dana seperti naik ojek dan jarak tempuh yang jauh untuk melakukan transaksi. Untuk itu kami memastikan pemberdayaan dari BUMDes hingga kemampuan untuk mengajak para pelaku usaha untuk lebih produktif,” ujar Bambang.

Selain itu, OJK juga memastikan agar layanan keuangan bisa diakses dengan meminta BNI, BRI dan Bank Lampung untuk mendukung program smart village.

“Dari 2.654 desa yang sudah masuk agen sudah 2.537 desa. Dan 589 BUMDes yang melayani agen laku pandai. Tapi gubernur juga minta agen menyediakan layanan pembayaran pajak. Ini yang kami minta ke Bank Lampung dengan memastikan setiap desa ada, hingga nanti bank punya perpanjangan tangan disetiap desa,” jelas Bambang.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Lampung, Achmad Saefulloh, menjelaskan, bahwa program smart village intinya adalah berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan).

“NIK ini memudahkan masyarakat melakukan setiap transaksi yang ada, seperti pembayaran pajak. Tapi program ini juga harus tepat sasaran, jangan ada lagi masyarakat yang dimanjakan. Lewat NIK ini lah nantinya semua bisa tertata dengan baik seperti pendataan bantuan UMKM,” kata Achmad Saefulloh.

Ditempat yang sama, Yozi Rizal, Ketua Komisi I DPRD Lampung, menjelaskan, bahwa Komisi I DPRD ingin membantu gubernur meningkatkan pendapatan untuk Lampung melalui identitas wajib pajak lewat konsep smart village.

“Kita ingin semua desa bisa berbondong-bondong ikut program ini secara mandiri. Kami juga nantinya akan sosialisasikan smart village lewat kegiatan seperti reses. Saya yakin bila daerah maju, kita semua pastinya akan maju,” jelas Yozi Rizal.

Pihaknya juga memastikan, Komisi I DPRD Lampung akan melakukan kunjungan kerja ke desa-desa yang sudah melaksanakan desa cerdas berbasis digital. Hal ini untuk menularkan ke desa yang belum ikut dalam program smart village.

Apa Kabar Lampung

Breaking News : Akibat Konsleting,”Diduga Gudang BBM Ilegal Kembali Terbakar

Redaksi LT

Published

on

BANDAR LAMPUNG —Sebuah gudang yang diduga dijadikan tempat penimbunan Bahan Bakar Minyak ( BBM) ilegal terbakar di kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung,Rabu (01/05/2024) sekitar pukul 4:30 WIB.

Dari Informasi yang didapat media ini,salah seorang narasumber dan berdasarkan vidio amatir yang diterima,peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 4:30 WIB.

Menurut narasumber yang tidak diinginkan namanya disebutkan penyebab kebakaran tersebut terjadi karen konsleting listrik.

Lebih lanjut narasumber tersebut menambahkan pemilik gudang tersebut berinisial I dan A sementara A sendiri merupakan Oknum Anggota yang berdinas di Lampung.”Saat itu api langsung membesar dan merembet membakar tandon serta ada beberapa mobil yang terbakar.”ungkap sumber media ini.

Sementara itu Kapolsek Natar Kompol Hendra saat dikonfirmasi membenarkan terkait peristiwa kebakaran di gudang tersebut.”Ia mas Benar,”Ujarnya.(Zld/red)

Continue Reading

Apa Kabar Lampung

Dua Warga Kecamatan Jati Agung Terima Bantuan Bedah Rumah dari Pemkab Lampung Selatan

Avatar

Published

on

Lampung Selatan, LTD : Dua warga Desa Banjar Agung, Kecamatan Jati Agung, menerima bantuan bedah rumah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan.

Bantuan itu diberikan langsung oleh Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, kepada Bapak Suismanto dan juga Bapak Senen, pada Rabu (1/5/2024). Masing-masing penerima manfaat mendapat bantuan senilai Rp20 juta.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, pemberian bantuan bedah rumah tersebut merupakan salah satu upaya Pemkab Lampung Selatan dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui program Swasembada Rumah.

“Swasembada Rumah ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan  untuk mengatasi permasalahan rumah tidak layak huni (RTLH),” ujar Nanang Ermanto.

Selanjutnya, Bupati Nanang juga meminta kepada pemerintah kecamatan dan desa setempat untuk saling bergotong royong dalam proses pembangunan rumah agar dapat segera ditempati.

“Semoga pembangunannya cepat selesai, dan bisa bermanfaat untuk warga yang menerima bantuan bedah rumah ini,” kata Nanang.

Sementara itu, Suismanto mengaku senang dan menyampaikan ucapan rasa terima kasih  atas bantuan yang diberikan oleh Pemkab Lampung Selatan. Dirinya berharap, program itu dapat terus digalakkan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu lainnya.

“Semoga Bupati Nanang Ermanto dapat terus menjalankan program ini, agar masyarakat lainnya yang membutuhkan dapat merasakan hal yang sama,” ucap Suismanto. (Ko)

Continue Reading

Apa Kabar Lampung

Lebih Keren, PRL 2024 Siap Digelar Bagi Masyarakat Lampung

Redaksi LT

Published

on

BANDAR LAMPUNG – Dalam menyambut HUT Provinsi Lampung yang ke-59. Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan menggelar event terbesar yakni
Pekan Raya Lampung (PRL) yang biasa diselenggarakan setiap tahun sekali.

PRL sendiri akan diselenggarakan pada 22 Mei-10 Juni 2024 mendatang di PKOR Way Halim Bandarlampung.

Project Manager PRL 2024 sekaligus owner Optik Modern, Sukaryadi mengatakan bahwa PRL akan lebih keren, dan sudah siap digelar. Ada beberapa perusahaan telah siap ikut serta dalam acara ini. Makanya kita di awal bulan April kemarin sudah melakukan teknikal meeting.

“Alhamdulillah stan sudah mencapai 75-80 persen dan sudah clos (tutup). Kita harapkan perhelatan PRL tahun ini akan lebih baik dari kemarin. Karena kita sudah pernah menjalani acara ini pada tahun sebelumnya. Artinya kinerja kami betul-betul sudah mantap, ” ujar Sukaryadi

Ia menghimbau bagi pengunjung atau pedagang yang ingin masuk ke PRL silahkan meramaikan acara ini. Event ini keren, karena antusias masyarakat sangat luar biasa bertepatan hari libur dan kita akan menampilkan banyak artis, baik ibukota maupun lokal. Semua sudah melakukan kontrak, tinggal tampil.

“Terkait harga tiket sendiri, kalau hari biasa sebesar Rp15 sampai 20 ribu. Tetapi kalau ada artis kemungkinan tiket dibawah Rp50 ribu. Karena biaya artis tidak sedikit, bisa mencapai Rp150 sampai Rp200 juta. Kalau tiket sebesar Rp15 ribu tidak ketutup, nonton konser saja bisa lebih dari itu. Nantinya ada artis Denny Caknan, NDX, Wali Band, Tipe X dan lainnya, ” kata Sukaryadi

Sukaryadi juga menjelaskan bagi petugas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Lampung maupun petugas anjungan kabupaten/kota akan kita kasih free masuk ke PRL. Petugas anjungan kabupaten/kota sebanyak 20 sampai 25 orang. Nantinya petugas tidak memakai id card lagi. Namun lebih keren, petugas pakai tiket online yakni loket.com, karena ini untuk menghindari kalau pakai id card bisa digandakan.

“Mungkin disaat pembukaan PRL pasti banyak yang hadir. Yang penting memakai seragam dinas, akan kita berikan free masuk gratis. Setelah itu selanjutnya bagi petugas dari anjungan maupun OPD sudah disediakan melalui online loket.com, nanti di scan dan sudah bisa masuk ke PRL, ” pungkasnya.***

Continue Reading

Trending